HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN SYARAF ANAK
DENGAN KEMAMPUAN INTELEKTUALNYA
OLEH : NENDEN THERESIA, M.Pd
Anak merupakan individu yang unik, dan
memiliki kekhasan tersendiri. Setiap anak yang lahir memiliki potensi yang
sangat menakjubkan untuk dikembangkan. Pada tahun-tahun pertama kelahirannya,
anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Para ahli
perkembangan anak sependapat bahwa perkembangan pada tahun-tahun pertama sangat
penting dan menentukan kualitas anak di masa depan.
Seiring dengan kematangan dan pengalaman
anak, kemampuan intelektualnya berkembang dengan baik. Salah satu perkembangan
fisik yang paling penting selama masa awal anak-anak ialah perkembangan otak
dan sistem syaraf yang berkelanjutan. Otak dan kepala tumbuh lebih pesat dari
pada bagian tubh lain. Otak ialah aspek kunci pertumbuhan. Pada waktu
dilahirkan, bayi hanya memiliki otak seberat 25% dari berat otak orang dewasa.
Pada tahun pertama dan kedua setelah kelahiran, otak terus berkembang. Pada
usia 3-4 tahun berat otak anak telah mencapai 75% dari berat otak orang dewasa.
Sejalan dengan perubahan berat otak tersebut, susunan syaraf pusat juga ikut
berkembang. Perkembangan ini berjalan
sampai usia 12 tahun. Pada masa ini otak anak telah mencapai berat otak orang
dewasa (Papalia dan Olds, 1995 ; 95).
Bertambah matangnya otak, dikombinasikan
dengan peluang-peluang untuk mengalami suatu dunia yang makin luas, menyumbang
besar bagi lahirnya kemampuan-kemampuan
anak. Dalam hal ini memori (ingatan) berperan penting dalam penyimpanan
informasi terus menerus. Ingatan merupakan proses sentral dalam perkembangan
kognitif anak. Ingatan sadar muncul pada usia 7 bulan, walaupun anak-anak
dewasa memiliki sedikit atau tidak ingat lagi akan peristiwa-peristiwa yang
dialami sebelum usia 3 tahun. Diantaranya pertanyaan yang menarik perhatian
tentang ingatan pada tahun-tahun prasekolah ialah yang mencakup memori jangka
pendek.
Dalam memori jangka pendek, individu
menyimpan informasi selama 15 hingga 30 detik, dengan asumsi tidak ada latihan
atau pengulangan. Menggunakan pengulangan, kita dapat menyimpan informasi dalam
ingatan jangka pendek untuk suatu periode waktu yang lebih lama. Salah satu
metode pengukuran ingatan jangka pendek ialah tugas rentang memori, yang
umumnya dimasukkan ke dalam tes intelegensi yang dibekukan (Chaplin, 2002).
Penelitian yang menggunakan tugas rentang memori menunjukkan bahwa ingatan
jangka pendek meningkat selama masa awal anak-anak. Penelitian Dempster
misalnya membuktikan bahwa rentang memori anak meningkat sekitar 2 digit pada
usia 2 hingga 3 tahun dan sampai sekitar 5 digit pada usia 7 tahun tetapi
antara usia 7 hingga 13 tahun, rentang memori meningkat hanya 1,5 digit. Setiap
individu berbeda dalam hal rentang memori, itu sebabnya mengapa tes IQ dan
berbagai tes kecerdasan digunakan (Santrock, 1995).
Mengapa terjadi perbedaan-perbedaan dalam
rentang memori yang disebabkan oleh perbedaan usia? Pengutangan informasi
adalah penting. Anak-anak yang lebih tua lebih banyak mengulang angka-angka
daripada anak-anak yang lebih muda. Kecepatan dan efisiensi pemprosesan
informasi adalah penting juga, khususnya kecepatan dimana item-item ingatan
bisa diidentifikasi. Kecepatan seorang anak dalam memproses informasi informasi
merupakan suatu aspek penting dari kemampuan intelektualnya.
Dalam memori jangka panjang, umumnya
anak-anak yang masih kecil memiliki kemampuan memori rekognisi yang suatu
kesadaran bahwa suatu objek, seseorang, atau suatu peristiwa itu sudah dikenalnya.
Atau pernah dipelajarinya pada masa lalu tetapi kurang mampu dalam memori
recall (proses memanggil atau menimbulkan kembali dalam ingatan sesuatu yang
telah dipelajari).
Kemampuan intelektual anak berkembang
secara bertahap sejalan dengan perkembangan fisik dan syaraf-syaraf yang berada
dipusat susunan syaraf. Ketika pemikiran mereka berkembang, anak-anak
membangun semua gagasan tentang apa yang
terjadi di dunia mereka. Walaupun pertumbuhan fisik anak usia TK lebih lambat
daripada ketika bayi, hidup mereka sangat aktif, periode yang paling aktif
sepanjang masa hidup manusia.
Terima Kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar